Thursday, October 15, 2009

istri Nabi yang paling banyak sedekahnya

Zainab binti Jahsy adalah putri dari bibi Rasulullah yang bernama Umaymah binti Abdul Muthalib bin Hasyim. Zainab adalah seorang wanita yang cantik jelita dari kaum bangsawan yang terhormat. Dipandang dari ayahnya, Zainab adalah keturunan suku Faras yang berdarah bangsawan tinggi.
Ia dinikahkan Rasulullah dengan anak angkat kesayangannya Zaid bin Haritsah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, mereka akhirnya bercerai. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Muhammad S.A.W untuk menikahi Zainab. "Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya ( menceraikannya ). Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu`min untuk ( mengawini ) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adapun ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Q.S.33:37 )

Bukhori meriwayatkan dari Anas, Zainab sering berkata, "Aku berbeda dari istri-istri Rasulullah S.A.W yang lainnya. Mereka dikawinkan oleh ayahnya, atau saudaranya, atau keluarganya, tetapi aku dikawinkan Allah dari langit."
Zainab adalah seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih sayang, suka menolong fakir miskin dan kaum lemah. Dia senang sekali memberi sedekah, terutama kepada anak yatim.
Rasulullah pernah bersabda kepada istrinya, "Yang paling dahulu menyusulku kelak adalah yang paling murah tangannya." Maka berlomba-lombalah istri beliau memberikan sedekah kepada fakir miskin. Namun tak ada yang bisa mengalahkan Zainab dalam memberikan sedekah. Dari Aisyah r.a berkata, "Zainab binti Jahsy adalah seorang dari istri-istri Nabi yang aku muliakan. Allah S.W.T menjaganya dengan ketaqwaan dan saya belum pernah melihat wanita yang lebih baik dan lebih banyak sedekahnya dan selalu menyambung silaturahmi dan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah selain Zainab."

Mengapa ?, apakah karena Rasulullah memberikan belanja yang berlebih terhadap Zainab ? Tidak, Rasulullah S.A.W tidak pernah berbuat seperti itu. Lalu dari manakah Zainab mendapatkan uang untuk sedekah ? Ia memiliki berbagai macam keahlian. Ia bisa menyamak kulit, memintal serta menenun kain sutra, hasilnya dijual dan disedekahkan. Hal itulah yang menyebabkan wanita cantik istri Rasulullah ini bersedekah lebih banyak dari yang lainnya.
Setelah Rasulullah wafat, Zainab memperbanyak usahanya, agar bisa melipat gandakan uang yang diterimanya. Ketika ia mendapat bagian harta dari Baitul Mal dimasa kholifah Umar r.a dia berdoa, "Ya Allah janganlah harta ini penyebab fitnah." Segera ia bagikan harta itu kepada yatim piatu dan fakir miskin. Mendengar itu Umar r.a mengirim lagi, tetapi Zainab membagi - bagikannya lagi kepada yatim piatu dan fakir miskin. Wanita pemurah itu wafat pada tahun 44 H pada masa Kholifah Muawiyah. Wallahu a`lam.

( Disarikan dari Shifatush Shofwah, Ibnu Jauzi dan Qishhshu An-Nisa Fi Al Qur`an Al-Karim, Jabir Asyyaal )
--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Tuesday, September 1, 2009

Surga dan Neraka

Pada suatu hari di satu majlis ilmu tampak terlihat sangat tenang karena materi yang dibahas adalah tentang ihwal surga dan neraka, mereka terlihat begitu terpukau oleh penjelasan sang ustadz. Tiba-tiba tampak seorang jama'ah mengangkat tangannya dan langsung bertanya, " Ustadz, dari tadi banyak bercerita tentang surga dan neraka. Ada yang ingin saya tanyakan. Akan tetapi, tolong, ustadz jangan marah."

" Insya Allah, saya tidak akan marah," jawab Ustadz itu dengan tersenyum.

" Soalnya saya pernah bertanya masalah ini, tapi ustadznya malah marah kepada saya…"

" Insya Allah, saya tidak akan marah," kata Ustadz lagi mengulangi.

" Dari tadi Ustadz menceritakan tentang surga dan neraka. Coba tolong sekarang buktikan kepada saya atau kami, surga itu ada atau tidak, Ustadz?"

Pertanyaan ini membuat jama'ah lainnya menjadi rebut, ada beberapa yang protes. Ustadz itu tetap tersenyum dan berusaha meredakan suasana agar tenang kembali.

" Biarkan beliau bertanya. Apa sudah selesai pertanyaannya? Sedapat mungkin saya akan menjawab bapak, tetapi kalau tidak dapat atau bapak belum puas terhadap jawaban saya maka saya akan minta waktu untuk bertanya lagi kepada orang yang lebih pandai. Saya akan belajar kembali dan membaca buku lebih banyak lagi. Tapi, saya ingin tahu jawaban dari ustadz lainnya agar jawaban saya tidak sama dengan jawaban ustadz sebelumnya."

" Begini Ustadz, saya pernah bertanya tentang pertanyaan itu. Tapi, ustadz itu menjawabnya dengan emosi dan malah mengatakan jika bapak ingin tahu surga dan neraka itu ada atau tidak, bapak harus mati dulu. Nah Ustadz, saya tidak ingin jawaban seperti itu, saya ingin jawaban yang dapat dicerna oleh akal pikiran saya."

" Insya Allah saya tidak akan menjawab seperti itu. Cuma izinkan saya juga bertanya kepada bapak. Dan mohon maaf, bapak juga jangan marah kalau saya akan bertanya sesuatu."

" Saya janji ustadz, tidak akan marah."

" Baik kalau begitu. Sebelum saya menjawab, satu pertanyaan dari saya. Saat ini bapak masih hidup atau sudah mati?"

" Jelas saya masih hidup."

" Apakah Bapak yakin kalau bapak masih hidup?"

" Yakinlah Ustadz, kalau saya ini masih hidup."

" Kalau memang benar yakin masih hidup, apakah bapak bias membuktikannya?"

" Bisa. Saya dapat membuktikannya lewat jasad/tubuh saya. Saya dapat menggerakan tubuh saya, berbicara, menatap ustadz yang saat ini ada didepan saya. Itu semua juga karena adanya ruh."

" Apakah bapak benar-benar yakin kalau masih mempunyai ruh?"

" Yakin."

" Jika bapak benar yakin, bisakah bapak tunjukan kepada saya dimana ruh bapak itu?"

" Ya… yang pasti ada dalam tubuh saya."

" Bisa bapak ceritakan bagaimana bentuknya?"

" Tidak bisa. Yang penting ruh itu ada."

" Bapak yakin kalau ruh itu ada."

"Yakin."

" Bapak pernah melihatnya?"

" Belum pernah."

" Kalau begitu, bapak perrcaya bahwa malaikat dan setan itu ada?"

" Percaya."

" Bapak juga pernah bertemu atau melihat malaikat dan setan?"

" Tidak pernah."

" Bapak percaya dengan adanya Allah?"

" Percaya."

" Pernah melihat?"

" Tidak."

" Bapak, semua yang bapak yakini itu adalah masalah ghaib. Ini kaitannya dengan masalah kepercayaan, keimanan. Bapak mengetahuai adanya ruh, setan, malaikat dan bahkan Allah SWT karena Allah SWT memberitahukannya kepada kita melalui Al-Quran dan juga Rasulullah SAW.
Begitu juga dengan masalah yang bapak tanyakan tentang surga dan neraka. Tidak ada yang pernah melihatnya kecuali Rasulullah SAW pada saat Isra dan Mi'raj. Ini adalah masalah iman. Percaya atau tidak.
Orang-orang yang Berjaya bukan orang yang shalat, zakat haji dulu akan tetapi orang yang beriman dengan yang ghaib. Termasuk masuk surga. Makanya kembali lagi ke rukun iman."

" Ya Allah… inilah jawaban yang saya inginkan, Ustadz…"

( Diambil dari Majalah Al-Kisah No.4 tahun VII edisi 23 Pebruari – 4 Maret 2009)

--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Rasulullah SAW, Uang 6 Dirham dan Yahudi

(Disampaikan dalam majlis mingguan di Mesjid Raya Empang Bogor – bersama Alhabib Muhammad bin Agil Al-Attas)

Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud berbelanja. Dengan bekal uang 6 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga…

Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang anak wanita yang sedang menangis.

Beliau sempatkan bertanya kenapa wanita yg menangis tersebut, "Apa yang menyebabkan anda menangis?"

Anak perempuan itu menjawab, " Tadi pagi saya diberi uang 2 dirham oleh majikan untuk berbelanja keperluan rumah tangga, akan tetapi uang yang diberikan itu hilang. Saya takut majikan saya akan marah karena pulang tidak membawa apa-apa."

Terlintas dibenaknya akan deraan dari majikannya karena itulah dia menangis sampai Rasulullah SAW melihatnya.

Seketika itu juga Rasulullah SAW mengeluarkan uang yang 6 dirham dan diberikannya kepada anak perempuan itu. " Terimalah uang 2 dirham ini sebagai ganti uang majikanmu yang hilang, segeralah belanja keperluan yang diperlukan oleh majikanmu."

Kini uang yang dimiliki oleh Rasulullah SAW tinggal 4 dirham, beliau segera memasuki pasar. Beliau membeli beberapa keperluan rumah serta baju gamis dan pakaian kesukaannya. Semua itu dipanggul sendiri oleh beliau, sesampainya di luar terlihat seorang lelaki tua bertelanjang dada, bersarung kumal berteriak lantang, " Barang siapa yang memberikku pakaian maka aku akan mendo'akannya agar Allah mendandaninya kelak."

Rasulullah SAW mendekatinya dan memberikan gamis dan pakaian yang baru saja dibelinya, melihat orang yang menyambut dan memberikan apa yang dimintanya itu adalah Rasulullah SAW yang menjadi kekasihnya membuat lelaki itu terpana dan berusaha menolaknya akan tetapi Rasulullah SAW tetap memaksanya dan dipakaikannya gamis dan baju baru tersebut sehingga matanya berkaca-kaca atas pelakuan yang diberikan oleh kekasih Allah tersebut.

Dengan langkah ringan beliau meneruskan langkah kakinya hendak segera pulang, akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Didepannya terlihat anak perempuan yang diberi dua dirham tersebut sedang menunggunya, anak tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Maka dengan senang hati, beliau mengantarkan anak perempuan tersebut ke rumah majikannya.

Rasulullah berjalan di muka anak perempuan itu, beliau mengikuti setiap instruksi yang diberikan untuk menuju rumah majikannya. Bila anak itu bilang belok kiri, maka Rasulullah SAW pun belok kiri.

Sesampainya di rumah majikan tersebut, beliau mengucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah.

" Mengapa kalian tidak menjawab salamku, baru yang ketiga baru dijawab?" Tanya Rasulullan SAW.

" Ya Rasulullah, salam anda itu adalh do'a karena itu kami ingin dido'akan oleh kekasih Allah." Jawab penghuni rumah.

Rasulullah SAW segera menyampaikan maksud kedatangnya, mendengar hal tersebut penghuni rumah segera berkata." Ya Rasulullah, Kami tidak akan menghukum budak kami karena dia lebih mulia daripada kami. Dia telah berjalan dengan kekasih Allah sedangkan kami belum pernah sekalipun, sudah sejak tadipun kami telah memerdekan budak tersebut karena Allah."

Betapa bahagianya Rasulullah mendengar hal tersebut, beliau bersyukur dengan uang 6 dirham mendapatkan keuntungan ribuan dirham yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat 6 dirham demikian besar berkatnya dari pada 6 dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."

Dari cerita tersebut dapat kita lihat semua, betapa mulia dan kasihnya Rasulullah SAW terhadap sesame. Beliau tidak memandang kedudukan dan derajat seseorang, lihatlah apa yang telah dilakukan terhadap seorang budak yang mungkin dimata kita tidak berharga sama sekali akan tetapi Rasulullah SAW tetap memperhatikannya. Karena itu sudah sepatutnya kita mencontoh Akhlak beliau, bila kita memiliki mobil dan kita mempekerjakan saudara kita untuk menyupirinya maka janganlah kita menyebutnya " itu supir kita" akan tetapi katakanlah " saudara saya yang membantu/menolong untuk mengantarkan saya bepergian".

Selain itu juga, hikmah lainnya adalah setiap kita berbelanja di pasar, toko atau dimanapun janganlah kita meminta tolong orang lain untuk membawakan barang belanjaan kita. Contohlah Rasulullah SAW, beliau membawa sendiri barang belanjaannya begitu juga yang telah diikuti oleh para sahabat lainnya.

Setiap peri kehidupan Rasulullah SAW adalah contoh bagi kita semua, kita lihat bahwa hidup Rasulullah sangat sederhana padahal beliau adalah seorang pemimpin umat dan kekasih Allah SWT. Apapun yang dimintanya pasti Allah akan mengabulkannya.

Suatu hari ada seorang yahudi yang memiliki suatu persoalan, ia segera berjalan menuju rumah Rasulullah SAW. Di tengah jalan ia bertemu dengan Rasulullah, segera saja ia menyampaikan maksud dan tujuannya. Rasulullah segera kembali menuju rumah bersama yahudi tersebut akan tetapi ditengah jalan ada seorang wanita tua mencegat beliau untuk bertanya beberapa masalah, Rasulullah segera berhenti dan mendekati wanita tua itu sambil menundukan kepalanya mendengarkan setiap perkataan yang dikeluarkan oleh wanita tersebut. Yahudi itu melihat Rasulullah  SAW begitu sabarnya melayani dan mendengarkan wanita tua itu walaupun pertanyaan itu hanya diulang-ulang, sampai puas barulah meneruskan kembali perjalannnya.

Sesampainya di rumah, Rasulullah SAW mempersilakan yahudi masuk. Ia tidak melihat ada apa-apa di rumah Rasulullah SAW yang ketika itu menjadi seorang pemimpin, hanya ada satu tikar kecil dari pelepah kurma tergeletak hanya cukup untuk satu orang.

Rasulullah SAW mempersilakan yahudi tersebut untuk duduk diatas tikar tersebut, yahudi itu menolaknya akan tetapi Rasulullah SAW tetap memaksanya karena ia adalah tamunya. Akhirnya orang yahudi itu, berkata, " Ya Muhammad, tadinya saya akan menyangka kalau anda tidak akan memperlakukan saya dengan baik karena perbedaan keyakinan. Sungguh mulia akhlakmu, saksikanlah wahai kekasih Allah mulai saat ini saya akan mengikuti ajaranmu. " Saat itu juga ia mengucapkan dua kalimat syahadat.

--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Friday, July 3, 2009

Jangan meminta yang bukan hakmu

Mungkin tak pernah lagi dapat dipahami. Oleh siapapun. Siapapun yang masih mempunyai syahwat terhadap lezatnya dunia. Dunia yang penuh dengan tipuan. Terkadang menyesatkan orang-orang yang lemah. Lemah hubungan dan kecintaannya terhadap Allah Azza Wa Jalla. Tapi, kisah ini pernah terjadi di dalam episode sejarah Islam, yang menyebabkan umatnya mendapatkan kemuliaan, dan ketenteraman. Dalam kurun waktu yang sangat singkat.

Suatu hari, Ummu Amr bin Marwan, dikenal wanita sangat manja dikalangan para Khalifah dan pembesar Dinasti Marwan. Tetapi, ia seorang yang sangat dihormati dan disayangi oleh keponakannya, Umar bin Abdul Aziz.

Ketika seluruh hak-hak istimewa (privilieges) Daulah Bani Umaiyah dicabut, maka dicabut pula hak-hak istimewa yang dimiliki wanita itu. Maka, wanita itu menemui Umar … yang saat itu sedang makan malam. Wanita itu mengucapkan salam, lalu duduk. .. Matanya terbelalak melihat pemandangan yang hampir tidak dapat dipercayai oleh kedua matanya. ..

Apa yang dimakan oleh Umar bin Abdul Aziz, tiada lain beberapa potong roti basi dan semangkok kuah.

Bumi bagaikan terbalik dalam pandangan wanita itu ..
Inikah Umar yang dahulu bergelimang kemewahan ..?
Hanya itukah yang menjadi makanannya …?

Wanita itu, yang tak lainnya adalah bibinya sendiri, tak dapat menguasai dirinya lagi, ia pun menangis di depan Umar, seraya berkata : "Aku datang kemari karena ada keperluan kepadamu .. Tetapi, aku tidak akan menyampaikan hal itu sebelum memulai dengan dirimu terlebih dahulu!". "Apa yang ingin bibi lakukan?", tanya Umar. "Dapatkah kamu mengambil makanan yang lebih dari pada ini?", tanya bibinya. "Tapi … aku memang tidak punya apapun selain ini, bibi. Kalau ada, tentulah aku akan mengambilnya!", ujar Umar.

"Pamanmu, Abdul Malik bin Marwan telah memberikan semua harta yang kubutuhkan. Kakakmu, Walid malahan menambahnya … demikian pula dengan halnya Sulaiman. Kemudian kekuasaan berpindah ke tanganmu, lalu kamu memutuskan bantuan itu ..!".

"Bibi, pamanku, Abdul Malik dan kedua saudaraku, Walid dan Sulaiman telah memberikan harta kekayaan kaum muslimin sebagai bantuan kepada bibi. Sedangkan itu semua bukanlah milikku. Akan tetapi kalau bibi mau, aku dapat memberikan harta milikku sendiri!", ujar Umar.

"Berapa banyak kekayaan yang kamu miliki hai Amirul Mukminin?", tanya bibinya. "Gajiku .. dua ratus dinar setahun, ambillah!", sahut Umar. "Cukup apa uang sekecil itu bagiku?", ujar wanita itu, serta dengan nada yang jengkel.

Wanita itu pun pulanglah dengan hati kecewa, karena selama ini, para Khalifah Bani Marwn selalu memberinya segala apa yang dimintanya, serta memenuhi segala keinginannya … !".
Masih dapatkah orang mengharapkan apa yang bukan menjadi miliknya ..?

Tidak .. Api keikhlasannya telah membakar hangus segala bentuk ketamakan dunia. Keikhlasannya telah memagari dirinya dari segala bentuk godaan dan penyelewengan. Sebagaimana ia menjadi benteng yang tangguh yang melindungi dirinya dari segala macam ancaman manusia.

Suatu ketika, datanglah orang-orang dekatnya dan menanyakan : "Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau tidak takut terhadap tindakan yang diakibatkannya?", Tanya sahabatnya itu. Mendengar pertanyaan sahabatnya itu, tiba-tiba laki-laki yang lemah lembut, santun dan tiada henti-hentinya menangis itu .. , tiba-tiba wajahnya menjadi merah. Ia bangkit seperti singa, dan suaranya menggeletar keras :

"Apakah kalian menyuruh diri saya takut pada selain hari kiamat .. ? Semua bentuk ketakutan selain hari kiamat, sama sekali tidak ada artinya bagiku …!". Itulah Umar bin Abdul Aziz.

Keikhlasannya itu telah melenyapkan segala rintangan yang tidak mungkin dilenyapkan oleh siapapun juga. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan oleh para khalifah keluarga Bani Umaiyah selama ini, kebobrokan yang merajalela, baik politik, ekonomi dan social, semuannya luluh dibawah kebesaran jiwa yang ikhlas dari umar.

Maka, Umar selalu mengucapkan do'a yang tidak pernah putus-putus, yang menjadi tali pengikat dalam kehidupannya, selama menjadi Khalifah adalah :

"Ya Alah, jadikanlah aku rela dengan keputusan-Mu. Berkahilah aku dengan takdir-Mu, sehingga aku tidak akan suka memajukan sesuatu yang Engkau undurkan, dan mengundurkan apa yang Engkau majukan".   Wallahu 'alam.

Sumber Era Muslim
--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Wednesday, July 1, 2009

Kesalahan Fatwa Abu Hurairah, Tentang Wanita Berzina

Sedih. Sampai jatuh pingsan. Tak kuasa mendengar ucapan ulama itu. Betapa beratnya menanggung beban dosa besar. Dalam kitab 'Tanbighul Ghafilin', bahwa Abu Hurairah rahdiyallahu anhu berkata : "Di suatu malam saya bertemu seorang wanita memakai cadar sedang berdiri di jalan".  Tampaknya sangat aneh.

Lalu wanita itu berkata : "Wahai Abu Hurairah, saya telah berbuat dosa besar. Apakah saya ada kesempatan bertobat", ucap wanita itu. "Apa dosamu?", tanya Hurairah. "Sungguh aku telah berbuat zina dan anak hasil zina ini telah saya bunuh", jawab wanita itu. "Engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobat untukmu", jawab ulama itu.

Maka, wanita itu, ketika ia mendengar fatwa Abu Hurairah itu, menjerit dan langsung pingsan, ketika sadar lalu ia pergi. Ketika wanita itu pergi, Abu Hurairah menjadi gundah. Kegundahan itu, tak pelak membuat ulama yang terkenal itu, menangisi dirinya sendiri. Abu Hurairah menanyakan kepada dirinya sendiri : "Bagaimana saya memberi fatwa, sedangkan Rasulullah Shallahu alaihi wa salam masih hidup?", tukasnya.

Keesokan harinya Abu Hurairah  datang kepada Rasulullah Shallahu alaihi was salam, dan menyampaikan kepada beliau : "Wahai Rasulullah, ada seorang wanita tadi malam meminta fatwa, bahwa dirinya telah berbuat zina, kemudian membunuh bayinya dari hasil perbuatannya itu. Dan, saya mengatakan engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobatmu", ucap Hurairah. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, demi Allah kamu telah celaka dan mencelakakan orang lain, tidakkah kamu memahami ayat ini", jawab Rasulullah.

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain berserta Allah tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dlam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal sholih, maka kejahatan mreka diganti Allah dengan kebajikan. Dan, adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (al-Qur'an, al-Furqan : 68-70).

Selanjutnya, Abu Hurairah bekata, "Maka saya keluar dari kediaman Rasulullah shallahu alaihi was salam, dan sambil berlari-lari dari gang ke gang lain  di kota Madinah, sambil saya bertanya : "Siapakah yang dapat menunjukkan saya pada seorang wanita yang meminta fatwa pada saya tadi malam?", tanya Hurairah. Tapi, anak-anak kecil yang melihat Abu Hurairah itu, menganggap dia sudah gila. Karena, melihat perilaku Hurairah, yang lari kesana kemari, tanpa tentu arah, dan selalu menanyakan seorang wanita.

Kemudian, malam harinya, Hurairah menemukan wanita itu, dan berada di tempatnya semula. Maka, Hurairah memberitahukan pada wanita itu perihal sabda Rasulullah shallahu alaihi was salam, bahwa ia ada kesempatan untuk bertobat. Wanita yang malang itu, berteriak gembira, dan berkata : "Saya mempunyai sebuah kebun, akan saya sedekahkan kepada fakir miskin untuk menebus dosaku", ucap wanita itu. Padahal, kebun itu, menghasilkan seribu kwintal korma, sedangkan dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi.

Sejak itu, wanita yang sangat berbahagia itu, terus bertobat siang malam, tanpa henti, sampai saat senja menjelang Isya', ia menemui ajalnya, sambil wajahnya  nampak tersenyum. Karena telah terbebas dari dosa. Wallahu 'alam.

http://www.eramuslim.com/syariah/bercermin-salaf/kesalahan-fatwa-abu-hurairah-tentang-wanita-berzina.htm

--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Sunday, June 28, 2009

Mengenal keagungan Rasulullah SAW Dari Mu'jizatnya.

Al-`Ibaru Bi Ba`di Mukjizat Khairil Basyar, oleh Syeh Nuruddin hal. 203-210

Pada suatu hari pada perang Uhud, Rasulullah SAW melemparkan segenggam krikil kepada orang musyrikin yang jumlahnya ribuan akan tetapi mu'jizat Rasulullah SAW, satu genggap kerikil ada ditangan Baginda SAW dilemparkan ke arah musyrikin dan tak satu orangpun dari pasukan musyrikin yang tidak terkena matanya oleh lemparan sang Nabi.

Bagaimana mungkin satu genggam kerikil yang diambil oleh baginda dengan satu lemparan bisa mengenai ribuan pasukan musuh dihadapan Rasulullah SAW, itulah salah satu mu'jizat baginda SAW yang terceritakan dalam al-qur'an "Wa maa ramaiti idz romaita" (Dan tidaklah engkau melempar ketika engkau melemparkan) yang mengandung syari'at, bahwasanya dzahirnya memang Rasulullah SAW yang melempar akan tetapi di nafyikan dengan kalimat "Maa" yang artinya "tidak" yang dinafyikan (ditiadakan) adalah hakikatul wusul yaitu makna hakikat dari melempar, dan kalimat "Walakinallaha roma" (akan tetapi Allah-lah yang melempar) itulah hakikat, bahwa sesungguhnya Allah-lah yang melemparkan kepada mereka walaupun terlihatnya Rasulullah yang melemparkan, akan tetapi hakikatnya Allah yang melemparkannya.

Akan tetapi pada perang uhud baginda tersebut dengan pasukannya mendapatkan kekalahan sampai baginda Nabi copot giginya, dengan satu kesalahan saja, ketidak taatan pasukan panah yang ada dibukit untuk tidak meninggalkan tempatnya, nemun mereka mengindahkan pesan baginda Rasulullah SAW, padahal pada saat itu pasukan islam hampir menang, tapi dari kesalahan itu walaupun Rasulullah masih ada, Para sahabat masih lengkap, namun terkalahkan karen satu kesalahan dari para pasukan panah yang mengindahkan perinta rasulullah, lalu berapa pesan rasulullah pada saat ini yang para kaum muslimin-muslimat indahkan?

Pada saat situasi terdesak, serangan musuh bertubi2 pada perang uhud, karna kesalahan 50 pasukan yang meninggalkan tempatnya dan berebut harta rampasan, rasulullah memerintahkan kepada Sayidina Sa'ad bin abi waqos RA untuk menghalau serangan musuh, pada saat itu terlihat pula mu'jizat Rasulullah SAW melalu anak panah yang dipergunakan oleh Sa'ad, betapa sayidina Sa'ad menyerang dengan gigih dengan anak panahnya yg dia ketahui hanya tinggal satu, namun anehnya anak panah sa'ad tidak pernah habis, dan seolah yang dilemparkan oleh beliau adalah anak panah yang sama yang kembali lagi pada tempatnya. inilah mungkin sesuai dengan perkataan "anfiq ma fil jaib ya'tika ma fil ghoib" (nafkahkan apa yang ada dalam sakumu, maka akan datang kepada kamu apa yang tidak ada padamu) selepas peristiwa itu beliau berkata "Panah ini adalah panah yang barakah" sampai panah dan anak panah itu diwariskan kepada putra-putra beliau.
---------------------
Soerang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti rasulullah SAW hijrah ke Madinah pada saat peristiwa khaibar, kemudian Rasulullah sedang membagi-bagikan harta Ghonimah kemudian sampailah pada orang yang baru memeluk islam dan baru hijrah tersebut, dan Rasulullah SAW memberikan bagiannya kepada Badui tersebut, namun sang badui tersebut berkata "Saya masuk islam dan hijrah ke Madinah bukan untuk mendapatkan harta ghonimah ya Rasulullah, bukan untuk ini sy ikut baginda, akan tetapi saya ikut baginda adalah saya ingin ikut berjuang dan berperang sampai saya terkena panah atau tombak dibagian tengkuk saya sini (Sambil menunjuk leher belakang tengkuknya) kemudian saya mati sahid dan masuk syurga ya Rasulallah" kemudiaan rasulullah bersabda: "Kalau engkau memang jujur terhadap ucapanmu maka Allah akan turuti kehendakmu" maka hamba tersebut ikut bergabung menyerang musuh, maka ternyata sang hamba tersebut benar-benar terkena panah pada bagian yang ditunjuk sebelumnya dan syahid, maka baginda Rasulullah SAW bersabda : Sungguh maha benar Allah maka Allah menjadikanya orang yang shiddik (Dikeluarkan oleh Hakim)

----------
Pada suatu Hari Rasulullah ingin membersihkan ka'bah dari berhala-berhala yang masih tersisa bersama sayidina Ali KW, kemudian Sayidina Ali diperintahkan untuk duduk untuk sebagai pijakan nabi naik dipundaknya agar nyanpai pada bagian yang agak tinggi untuk menghancurkan patung-patung yang terikat kuat di dinding ka'bah dengan rantai dan pasak-pasak, setelah Baginda SAW naik dipundak sayidina Ali, sayidina Ali tidak kuat untuk berdiri, kemudian Rasul turun dan gantian, Rasulullah yang duduk dan baginda Ali yang naik dipundak baginda Rasulullah, kemudia seperti tidak ada beban rasul berdiri dan baginda Ali menggapai semua patung-patung yang ada di dinding ka'bah sampai kesemuanya yang terdapat patung dari tembaga yg terikat dg rantai kemudian dengan mudah dilepaskan dan dilempar sehingga hancur, setelah peristiwa itu baginda Ali ditanya oleh para sahabat, bagaimana perasaan beliau saat berada dipundak rasulullah, beliau menjawab "Perasaan saya seandainya saya disuruh menggapai bulan maka akan teraihlah bulan oleh saya, tidak ada sesuatu yang tidak terjangkau ku raih saat itu, itulah perasaanku" (hanya tiga orang yang diberi kehormatan menaiki bahu rasulullah SAW yang lebar, yaitu baginda Ali dan dua putranya Hasan dan Husain cucu Rasulullah SAW). 
------------
Pada suatu hari dimalam hari terdapat seorang shohabat yang ingin mengaji dan menghafalkan al-qur'an atau suatu ayat surat dalam al-qur'an yang telah beliau hafal sebelumnya, akan tetapi pada malam itu beliau tidak bisa menghafalnya sama sekali hanya bisa mengucapkan bismillahirahmanirrahim saja itu terjadi dari beberapa sahabat rasulullah, lalu sahabt tersebut bertanya kepada rasulullah SAW, dan baginda menjawab bahwa ayat tersebut telah mansukh atau telah dihapus semalam.
------------
Suatu hari sayidina Amar ibn yasir pada saat itu Amar dibakar oleh orang-orang musyrik, maka Rasulullah SAW melewati sayidina Amar dan memasukan tangan beliau ke kepala amar kemudian bersabda "Wahai Api jadikalah engkau dingin dan menyelamatkan bagi Amar sebagaimana engkau lakukan kepada Nabi Ibrahim AS, engkau (Maksudnya Amar) akan di keroyok dan dibunuh oleh pasukan dholim nanti, dan ternyata beliau meninggal dari pihak sayidina Ali melawan Sayidina Muawiyah dari sinilah ulama' berpendapat bahwa pertempuran antara Sayidina Ali dan Muawiyah yang lebih benar adalah di pihak Ali KW, Namun hasil penyerangan sayidina Muawiyah pun juga didasarkan pada ijtihad nadzar, maka walaupun salah pun akan mendapatkan pahala disisi Allah, maka sayidina Ali berkata "Pasukanku dan pasukan Muawiyah yang terbunuh dan yang membunuh akan masuk syurga". wallahu a'lamu bishowab.
-----------
Api tidak akan menyentuh sesuatu yang menyentuh wajah Rasulullah SAW(par nabi).
Pada suatu hari Anas ibnu Malik RA. berkata kepada pelayan wanitanya (jariah) : "wahai pelayan tolong hidangkanlah makanannya secepatnya, kita akan makan bersama" setelah makanan sudah siap kemudian ditanyakan kepada jariah "Mana sapu tangannya (lap/kacu/handuk, nya)..??", kemudian jariah tersebut datang dengan sapu tangan yang kotor sekali, kemudian sesampainya dihadapan Anas bin Malik beliau berkata "Bawa lap ini masukan dalam api..?" karna disuruh tuannya maka lap itu dimasukkan dedalam api tersebut, sekejap kemudian lap itu ditarik kembali, dan ternyata menjadi bersih dan hilanglah kotoran-kotorannya sama sekali. kemudian Anas bin malik bertanya : "Apa itu??" jariyah itu menjawab :"ini adalah sapu tangan rasulullah yang biasa dipakai untuk mengusap wajah beliau. maka jika sapu tangan itu kotor, maka kami akan lakukan hal yang demikian, karna kami tahu bahwa api tidak akan menyentuk sesuatu yang telah tersentuh oleh wajah para nabi. Wallahu a'lam bishowab.

Dan masih banyak mu'jizat Rasulullah SAW yang bisa kita jadikan ibroh, kecintaan kita kpd beliau SAW.
Jika ingin mendownload dan mendengarkan sendiri silahkan klik dan download Mu'jizat Api menjadi Dingin


--ditulis oleh Komarudin Evendi-- Allahumma Solli Ala Sayyidina Muhammad SAW. Shollu Ala nabiyy
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Monday, June 22, 2009

Kakang mengajak Anda untuk bergabung di Facebook

facebook
Hai Kisah,
Orang-orang berikut ini mengundang Anda untuk menjadi teman mereka di Facebook:
Kakang VendiKakang Vendi
120 teman
3 foto
 


Orang lain yang mungkin Anda kenal di Facebook:
Golay Muhamad AliGolay Muhamad Ali
Yies MuslihahYies Muslihah
Sutriani Auliah PutrySutriani Auliah Putry
Asep Abdul SofyanAsep Abdul Sofyan
Indonesia
Syamsul AkhyarSyamsul Akhyar
Indonesia
Syamsu RizalSyamsu Rizal
 

Facebook ada adalah tempat terbaik untuk tetap berhubungan dengan teman-teman, bertukar foto, video dan membuat banyak acara. Anda harus bergabung di sini! Daftar hari ini juga untuk membuat profil dan temukan orang-orang yang Anda kenal.
Terima kasih,
Tim Facebook
Facebook adalah situs gratis dan siapa saja dapat bergabung
Daftar
Pesan ini merujuk ke endyen.kisah@blogger.com. Jika Anda tidak ingin lagi menerima email sejenis dari Facebook, silakan klik di sini untuk berhenti.
Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.